





Acara Puncak Apresiasi GTK 2025 Sumbar yang Meriah
Malam puncak Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) 2025 tingkat Provinsi Sumatera Barat berlangsung meriah. Acara ini diselenggarakan oleh Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Sumatera Barat di bawah kepemimpinan Hj. Sri Yulianti, M.Pd., dan PIC Bu Irawati, M.Pd. Kegiatan puncak tersebut digelar di Rocky Plaza Hotel, Padang, pada Jumat (7/11/2025). Mengusung tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat,” ajang inisiatif BGTK Sumbar ini menjadi wadah apresiasi bagi guru dan tenaga kependidikan inovatif yang berdedikasi tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan.Acara puncak dihadiri oleh Direktorat Jenderal GTK Kemendikbudristek, yaitu Putra Asga Elevri, S.Si.,M.Si., serta para Kepala Dinas Pendidikan dari 19 kabupaten/kota se-Sumatera Barat. Ajang tersebut merupakan akhir dari proses seleksi berjenjang yang dimulai dari tingkat kabupaten/kota hingga provinsi. Setiap kategori lomba telah melalui seleksi ketat, dan pada malam final ini diundang 3 besar finalis tiap kategori untuk mempresentasikan karya terbaik mereka. Presentasi final menentukan juara provinsi yang selanjutnya akan mewakili Sumbar dalam Apresiasi GTK tingkat nasional pada perayaan Hari Guru di Jakarta. Sorak sorai dan tepuk tangan meramaikan ballroom ketika pemenang setiap kategori diumumkan. Kebanggaan terasa khususnya bagi SMKN 4 Payakumbuh yang berhasil menyabet dua penghargaan bergengsi di tingkat provinsi tersebut.
SMKN 4 Payakumbuh raih Dua Penghargaan
SMKN 4 Payakumbuh kembali meraih prestasi pada puncak dalam Apresiasi GTK Sumbar 2025. Pertama oleh Muhammad Fadli, S.Tr.Kom. (Tenaga Administrasi Sekolah) tampil sebagai Juara I Kategori Tenaga Administrasi Sekolah Transformatif. Kedua oleh Ilham Ilahi, M.Pd.T (guru produktif bidang TKJ) berhasil meraih Juara II Kategori Guru SMK Transformatif. Prestasi ini menegaskan budaya inovasi di SMKN 4 Payakumbuh dan menjadi inspirasi bagi guru serta tenaga kependidikan lainnya. “Dua penghargaan di ajang provinsi ini sungguh membanggakan. Keduanya membuktikan bahwa inovasi yang lahir dari sekolah dapat bersaing dan diakui di tingkat tinggi,” ujar Kepala SMKN 4 Payakumbuh, Ibu Wisnarti, S.Si., M.Pd., menyambut kabar gembira tersebut.
Berikut masing-masing inovasi dari para pemenang:
Juara I TAS Transformatif: Inovasi “Otonomi Digital SIMDIK” – Muhammad Fadli, S.Tr.Kom
Muhammad Fadli mengangkat karya bertajuk “Otonomi Digital SIMDIK sebagai Solusi Self-Developed untuk Akuntabilitas Administrasi Sekolah.” Karya inovatif ini lahir dari kegelisahan terhadap sistem administrasi sekolah konvensional yang dinilai kaku, berulang, dan tidak efisien. Sebelum inovasi, pembuatan surat-menyurat dan dokumen administratif dilakukan manual, menumpuk berkas dan memakan waktu 30-45 menit per dokumen, meskipun prosedurnya berulang. Fadli merancang SIMDIK (Sistem Informasi Manajemen Pendidikan) mandiri guna mengatasi masalah tersebut. Sistem digital ini dibangun secara self-developed (mandiri) tanpa harus bergantung pada pihak luar, dan terintegrasi dengan Dapodik (Database Pendidikan Nasional) untuk memastikan data yang digunakan selalu valid dan terbaru. Melalui SIMDIK, berbagai format dokumen sekolah distandarkan dan dihasilkan secara otomatis, sehingga setiap dokumen langsung terisi data aktual sesuai database dan siap cetak dalam hitungan menit.Dampak inovasi Fadli sangat signifikan terhadap efisiensi administrasi dan layanan sekolah. Waktu pemrosesan surat dan dokumen turun drastis dari rata-rata 30-45 menit menjadi hanya sekitar 2 menit saja. Setiap dokumen yang diterbitkan oleh sistem tercatat secara instan, menjamin peningkatan akuntabilitas dan transparansi administrasi sekolah. Para pengguna layanan – mulai dari siswa, orang tua, guru, hingga pimpinan sekolah – merasakan peningkatan kepuasan karena layanan kini lebih cepat, mudah, dan akurat. Tak kalah penting, inovasi SIMDIK telah mentransformasi peran Tenaga Administrasi Sekolah (TAS). Semula TAS hanya berperan sebagai operator yang menjalankan tugas rutin, kini berkembang menjadi analis data yang mampu mengelola informasi dan menyajikan insight bagi sekolah. “Inovasi ini membuat administrasi lebih singkat dan akuntabel. Kami para TAS jadi punya peran strategis mengolah data, bukan sekadar operator rutin,” ungkap Fadli dalam presentasinya. Berkat Otonomi Digital SIMDIK, Muhammad Fadli dinobatkan sebagai juara pertama kategori TAS Transformatif dan akan mewakili Sumbar di tingkat nasional.
Juara II Guru SMK Transformatif: Pembelajaran Mendalam dengan PnetLab – Ilham Ilahi, M.Pd.T
Di kategori Guru SMK Transformatif, Ilham Ilahi dari SMKN 4 Payakumbuh mempersembahkan inovasi pembelajaran berbasis teknologi berjudul “Implementasi Pembelajaran Mendalam Menggunakan Network Simulator PnetLab pada Mata Pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringan.” Ilham memanfaatkan PnetLab, sebuah platform network simulator berbasis web yang bersifat open-source multi-vendor, untuk menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik dalam pembelajaran jaringan komputer. Dengan PnetLab, Ilham menciptakan pengalaman belajar yang kontekstual, eksploratif, dan reflektif bagi siswa. Para siswa diberikan studi kasus jaringan yang relevan dengan dunia industri, lalu mereka bereksperimen membangun dan mengonfigurasi topologi jaringan secara virtual tanpa risiko merusak peralatan sebenarnya. Melalui simulasi ini, siswa terdorong memahami konsep secara lebih mendalam (pembelajaran reflektif) karena dapat melihat langsung prinsip kerja jaringan dalam skenario nyata.
Ilham mengemas kegiatan belajar dalam model Project-Based Learning (PBL), di mana proyek utamanya adalah simulasi jaringan di PnetLab. Siswa bekerja merancang topologi, melakukan konfigurasi multi-vendor, kemudian menguji dan merefleksikan hasil simulasi mereka. Proses ini dilengkapi dengan penilaian autentik berbasis kinerja – menggunakan log aktivitas dan hasil konfigurasi virtual siswa di PnetLab sebagai bukti penilaian. Pendekatan kolaboratif juga diterapkan dengan melibatkan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), teknisi IT sekolah, kepala sekolah, serta mitra industri lokal untuk memastikan kurikulum dan proyek yang diberikan selaras dengan kebutuhan nyata.Hasil inovasi pembelajaran mendalam ini terbukti meningkatkan capaian belajar siswa secara signifikan. Data menunjukkan peningkatan rata-rata nilai akhir siswa sebesar ±14% dibanding sebelum inovasi, dan persentase siswa yang mencapai KKM (nilai ≥75) melonjak dari 47% menjadi 87%. Tidak hanya nilai akademis, kualitas proses belajar pun mengalami lompatan. Setelah menggunakan PnetLab, tingkat eksplorasi siswa meningkat 50%, pemahaman konsep naik 15%, dan kemampuan refleksi kognitif siswa bertambah 38%. “Dulu konsep VLAN itu abstrak, tapi setelah simulasi PnetLab sekarang saya paham VLAN bukan hanya membagi jaringan, tapi juga melindungi data antar divisi seperti di industri,” tutur seorang siswa, menggambarkan betapa konteks industri membuat pembelajaran lebih bermakna.
Inovasi ini juga mendorong transformasi peran guru dan siswa. Ilham selaku guru bertransformasi dari sekadar instruktur menjadi fasilitator yang membimbing eksplorasi dan penalaran kritis siswa, sementara siswa menjadi lebih berani mencoba, belajar dari kesalahan, dan melakukan refleksi diri sebagai bagian alami dari proses belajar. Atas terobosannya ini, Ilham Ilahi meraih Juara II Guru SMK Transformatif.
Apresiasi Kepala Sekolah dan Semangat Inovasi
Kepala SMKN 4 Payakumbuh, Wisnarti, S.Si., M.Pd., memberikan apresiasi tinggi atas prestasi dua warganya di ajang Apresiasi GTK 2025 tingkat provinsi ini. “Prestasi ini buah kerja keras dan kreativitas yang luar biasa. Kami sangat bangga kepada Pak Fadli dan Pak Ilham. Mereka menunjukkan bahwa guru dan tenaga kependidikan di SMKN 4 Payakumbuh memiliki semangat berinovasi tiada henti,” ujarnya dengan bangga. Wisnarti menambahkan bahwa pencapaian di level provinsi ini sekaligus menjadi tantangan dan motivasi bagi seluruh staf pendidik di sekolahnya untuk terus berkreasi dan bertransformasi demi meningkatkan kualitas layanan pendidikan. “Penghargaan ini bukan akhir, melainkan awal dari tanggung jawab lebih besar. Inovasi-inovasi seperti inilah yang akan mengantarkan pendidikan vokasi kita semakin maju. Saya harap semangat berkarya ini menular ke seluruh guru dan tenaga kependidikan lainnya,” tutup Wisnarti penuh harap.Dengan torehan dua penghargaan bergengsi di Apresiasi GTK 2025 Sumbar, SMKN 4 Payakumbuh kian mengukuhkan diri sebagai institusi pendidikan yang unggul dalam inovasi. Seluruh keluarga besar sekolah bersukacita merayakan capaian ini, seraya mempersiapkan diri menyongsong ajang Apresiasi GTK tingkat nasional pada Hari Guru mendatang. Prestasi dan semangat inovasi dari Sumatera Barat ini diharapkan dapat menginspirasi guru dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia untuk terus berkarya, berinovasi, dan berprestasi demi kemajuan pendidikan.





SMKN 4 PAYAKUMBUH BLUETECH IT SCHOOL