Payakumbuh – Pada tanggal 6-7 September 2024, SMKN 4 Payakumbuh telah sukses menyelenggarakan Workshop Pembelajaran Berbasis Teaching Factory (Tefa) dan Penyelarasan Pembelajaran Berbasis Dunia Kerja. Workshop ini menghadirkan narasumber Bapak Misriyadi, S.Kom selaku Product Manager dari PT. Pundi Mas Berjaya – Batam. Acara ini diikuti oleh seluruh guru SMKN 4 Payakumbuh dan dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah Ibu Wisnarti, S.Si., M.Pd.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian workshop dalam pengembangan program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK), yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi agar mampu bersaing di dunia kerja dan industri global. Melalui program ini, SMKN 4 Payakumbuh berupaya menciptakan lulusan yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga siap menghadapi tantangan di dunia kerja nyata dengan mengadopsi model pembelajaran berbasis industri.
Dalam sambutannya, Ibu Wisnarti menekankan pentingnya penyelarasan antara kurikulum sekolah dengan kebutuhan industri yang terus berkembang. “SMKN 4 Payakumbuh berkomitmen untuk terus mengembangkan program Teaching Factory sebagai bagian dari SMK PK, guna menciptakan lulusan yang unggul dan kompetitif di era digital ini,” ungkapnya.
Misriyadi, S.Kom, dalam paparannya menjelaskan berbagai strategi yang dapat diterapkan untuk menyelaraskan pembelajaran di sekolah dengan tuntutan industri. Beberapa poin penting yang diangkat adalah pentingnya integrasi teknologi dalam proses pembelajaran, perlunya memahami kebutuhan tenaga kerja yang dinamis, dan membangun kerjasama yang kuat antara sekolah dan dunia industri.
“Pembelajaran berbasis Tefa tidak hanya memberikan pengalaman praktik kepada siswa, tetapi juga mendorong mereka untuk berpikir kritis dan kreatif, serta mampu menyelesaikan masalah di lingkungan kerja yang sebenarnya,” ujar Misriyadi.
Narasumber juga memberikan masukan terkait strategi pelaksanaan Teaching Factory di SMKN 4 Payakumbuh, di antaranya:
- Simulasi Proyek Nyata: Setiap kelas atau program studi di SMK dapat menyimulasikan proyek-proyek yang biasa dilakukan di industri, sehingga siswa dapat merasakan atmosfer dan tantangan pekerjaan sesungguhnya.
- Kolaborasi Intensif dengan Industri: Peningkatan kemitraan dengan perusahaan, seperti kunjungan industri, magang, dan pelatihan khusus untuk guru agar tetap up-to-date dengan perkembangan teknologi.
- Pengembangan Soft Skills: Selain keterampilan teknis, Misriyadi mengingatkan pentingnya pengembangan soft skills seperti komunikasi, kerjasama tim, dan etika kerja yang baik.
Dengan adanya workshop ini, diharapkan para guru SMKN 4 Payakumbuh semakin siap menerapkan model pembelajaran berbasis Teaching Factory, yang tidak hanya mempersiapkan siswa secara teknis, tetapi juga mempersiapkan mereka menjadi tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing di dunia industri. Kegiatan ini sejalan dengan visi SMK Pusat Keunggulan untuk terus memajukan pendidikan vokasi di Indonesia.